FK

Aku Kalau sampai waktuku ‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu Tidak juga kau Tak perlu sedu sedan itu Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang Biar peluru menembus kulitku Aku tetap meradang menerjang Luka dan bisa kubawa berlari Berlari Hingga hilang pedih peri Dan akan akan lebih tidak perduli Aku mau hidup seribu tahun lagi

Gambar ini dirakam ketika waktu senja di CFS PJ. Suatu jangka masa yang lama saya tidak menulis. Kesibukan yang tidak disengajakan dan perkara sampingan membuatkan saya gagal mencuri masa untuk menulis sekurang-kurangnya satu perenggan. Hampir dua minggu saya bermundar-mandir di dalam kampus, ianya sesuatu yang menekan jiwa kerana boleh dikatakan hampir setiap hujung minggu saya pasti keluar dari kampus. Minggu in saya dapat peluang keluar dari kampus. Perasaan saya begitu teurja. Apabila keluar dari kampus, banyak perkara yang saya peajari. Benarlah kata-kata sahabat saya " Banyak lagi 'subjek' kehidupan yang harus mahasiswa hadami." Masih banyak perkara yang kita perlu pelajari dalam kehidupan bukan hanya melalui proses pembelajaran di dalam kelas tetapi melalui pengalaman. Sesunguhnya saya hanya insan yang kerdil dan kurang pengaaman berbanding rakan-rakan lain. Jadi, segala nasihat dari kalian amat saya tagih. Sekarang, saya begitu yakin untuk menyelami ...

Jiwang sikit (:

Adalah cinta, yang mengubah jalannya waktu. Karena cinta, waktu terbagi dua, Denganmu dan rindu untuk membalik masa, Detik tidak pernah melangkah mundur,  Tapi kertas putih itu selalu ada. Waktu tidak pernah berjalan mundur dan hari tidak pernah terulang. Tetapi pagi selalu menawarkan cerita yang baru. Untuk semua pertanyaan yang belum pernah terjawab.